TUGAS
PEREKONOMIAN INDONESIA
DANANG JATMIKA
12220021
UNIVERSITAS JANABADRA
FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2013/2014
Membedah
shutdown AS dan dampak pada ekonomi
Sudah
hampir sepekan kegiatan operasional di sejumlah kantor milik pemerintah Amerika
Serikat (AS) lumpuh.Istilah yang kini dikenal dengan "shutdown"
tersebut adalah buntut pertikaian antara dua kubu partai yakni Demokrat dan
Republik.Permasalahan muncul kala Partai Republik menolak rancangan anggaran
yang diajukan oleh pemerintahan Barack Obama (Partai Demokrat) dan baru akan
menyepakati jika reformasi kesehatan yang digagas Presiden Obama (Obamacare)
ditunda.Saking alotnya dan tak ada yang mengalah, penutupan kantor pemerintahan
tak terelakkan lagi.Obama sudah memperingatkan bahwa 'shutdown' tersebut akan berdampak
ekonomi langsung pada rakyat dan menempatkan ekonomi Amerika yang masih rapuh
ke risiko yang lebih tinggi.
Fakta shutdown dan mengapa terjadi ?
Istilah shutdown kembali mencuat di masa
Obama untuk menyebut penutupan sejumlah kantor pemerintah karena ketiadaan
dana.Shutdown terakhir terjadi selama
21 hari di bawah pemerintahan Presiden Bill Clinton pada 1995 dan merugikan
perekonomian AS lebih dari US$1 miliar.Paman Sam sudah melakukan penutupan
kantor pemerintah 18 kali dalam 30 tahun terakhir.Kini, shutdown dilakukan pada 1 Oktober
2013 yang merupakan akhir dari tahun fiskal AS. Peristiwa ini merupakan yang
pertama sejak 1996.Ini adalah buntut perdebatan politik antara Partai Republik
yang menguasai Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representative) dan
Demokrat yang menguasai Senat-di mana posisinya lebih tinggi dari DPR.
Karena
perbedaan pendapat antar dua majelis atas pengeluaran pemerintah federal,
Kongres AS gagal melewati anggaran sebelum tahun fiskal yang berakhir pada 30
September. Sejak pemilihan Presiden Obama, dua partai tidak pernah meraih
resolusi mengenai anggaran yang diperpanjang selama beberapa bulan.Isu kunci
kali ini adalah program reformasi pelayanan kesehatan Obama. Partai Republik -
yang menguasai DPR- meminta penghapusan anggaran untuk Obamacare atau menunda.
Langkah itu kemudian ditolak oleh Senat (yang dikuasai oleh Partai
Demokrat).Batas waktu tengah malam lewat (30/9), dan RUU anggaran masih belum
disepakati oleh dua majelis. AS melakukan penutupan sebagian kantor-kantor
pemerintah untuk pertama kali dalam 17 tahun.
Siapa yang terkena dampak?
Sepuluh menit sebelum tengah malam 30
September, kantor anggaran Gedung Putih mengeluarkan perintah kepada
kantor-kantor pemerintah untuk mulai melakukan penutupan. Tak hanya itu,
seluruh pegawai di kantor yang ditutup dipaksa cuti tanpa menerima gaji.Langkah
ini berlaku untuk semua orang yang bukan merupakan staf utama pemerintah.
Jumlah pegawai yang terkena dampak mencapai 700.000 dari total pegawai federal
sebanyak 2,1 orang..Taman-taman nasional, museum, gedung federal serta
pelayanan umum bahkan NASA pun ditutup.Dampak lain yang sangat dikhawatirkan
adalah pembayaran pensiun dan tunjangan veteran juga kemungkinan
tertunda.Pengawas lalu lintas udara, personel militer aktif, penjaga perbatasan
diminta untuk tetap datang, namun paspor baru tidak akan
dikeluarkan.Kantor-kantor pajak juga akan ditutup. Sebagian karyawan Gedung
Putih kemungkinan juga dirumahkan. Tapi, guru, petugas pemadam kebakaran dan
para dokter tetap akan digaji karena mereka dibayar oleh negara bukan
pemerintah federal.
Seberapa besar kemungkinan dampak ekonomi ?
Obama memperingatkan dampak penutupan kantor
pemerintah akan dirasakan langsung oleh rakyat.Dampak penutupan kantor-kantor
pemerintah AS ini tergantung dari langkah Kongres dalam mencoba mencapai
kesepakatan, yang mungkin dapat memakan waktu berhari-hari atau
berminggu-minggu.Bila Demokrat dan Republik meraih kesepakatan anggaran dalam
waktu satu atau dua hari, dampak negatif pemulihan ekonomi AS mungkin akan
terbatas.Menurut perkiraan perusahaan penelitian pemasaran global, IHS,
kerugian akibat shutdown ini mencapai US$300 juta
per hari, tidak terlalu besar bila dibandingkan dengan penghasilan tahunan yang
mencapai 52.000 kali lebih besar dari angka itu.Namun dampak pada kehidupan
sehari-hari mungkin akan cepat terasa bila langkah penutupan kantor pemerintah
ini mempengaruhi kepercayaan konsumen, khususnya karena ratusan ribu pegawai
negeri harus dirumahkan.
Dampaknya juga akan terasa pada sektor wisata
karena kesulitan dalam memperbarui paspor serta surat izin mengemudi. Karena
itu, sektor transportasi dan perjalanan kemungkinan juga terkena.Penutupan ini
juga jelas akan mempengaruhi para pegawai negeri yang harus menarik tabungan
untuk membayar kredit rumah sampai cuti tanpa tanggungan berakhir.Banyak
kalangan yang mengkhawatirkan bila penutupan kantor pemerintah ini berjalan
sampai pertengahan Oktober, karena saat itu badan legislatif harus menyepakati
kenaikan pinjaman pemerintah federal.
Ekonom melihat ada beberapa cara keluar dari shutdown. Salah satunya adalah
kongres bisa saja meloloskan anggaran yang diminta pemerintah tanpa mengotak-atik
program atau UU biaya kesehatan yang lebih terjangkau. Di mana, Senat dan
Demokrat menerima perubahan Hukum Kesehatan. Dengan demikian keduanya bisa
meraih kesepakatan.Banyak yang berpendapat, shutdown pada 1 Oktober ini tak
terlalu mengkhawatirkan. Namun, yang lebih menakutkan adalah ketika mendekati
pertengahan Oktober, saat pemerintah AS bisa gagal bayar atau default pada sejumlah utang yang
jatuh tempo.Rabu (2/10) kemarin, Obama bertemu dengan sejumlah pemimpin lembaga
finansial besar di Wall Street, seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Bank
of America, untuk memperingatkan kemungkinan default,
mendiskusikan pagu utang dan isu ekonomi lainnya.
Kongres akan menghadapi batas waktu krusial
pada 17 Oktober nanti untuk meningkatkan plafon utang pemerintah sebesar US$
16,7 triliun, batas di mana pemerintah bisa menerbitkan utang baru untuk
membayar sejumlah tagihan.Sebenarnya, Menteri Keuangan AS, Jack Lew sudah masuk
pada sebuah gagasan yang disebut dengan "Akuntansi Kreatif" untuk
membayar tagihan AS setelah pinjaman federal melampaui batas US$ 16,7 triliun
pada Mei lalu.
Sayangnya, pemerintah AS dan Partai Republik
lagi-lagi berdebat dan tak memiliki jalan keluar atas tambahan batas utang
untuk menghindari default.Selama
tiga tahun terakhir, plafon utang dijadikan sebagai alat negosiasi Partai
Republik untuk menjegal konsensi anggaran pemerintahan Obama.Puncak drama
terjadi pada Agustus 2011, ketika Standard & Poor men-downgrade kelayakan utang AS untuk
pertama kalinya di sepanjang sejarah.
Apakah dunia harus waspada?
Seketika, setelah shutdown berlaku, pasar saham
global jatuh. Dollar AS jatuh terhadap mata uang utama di dunia.Namun, sejauh
ini, pasar mulai merespon dampak shutdown itu relatif lebih ringan.
Dalam kasus apa pun, dampak shutdown kemungkinan besar baru
dirasakan secara bertahap.Satu yang bisa menjadi pegangan pasar: Amerika
Serikat, sebagai negara Adi Daya tidak pernah gagal dalam membayar utang.
Namun, jika default tak bisa dihindari, dipastikan volatilitas pasar global
yang sangat ekstrem menghampiri semua lini, hingga apa yang terjadi kemungkinan
besar di luar perkiraan pasar.
Obamacare, sumber perdebatan Republik Demokrat
Saat shutdown mulai berlaku, secara bersamaan
Selasa (1/10) waktu Washington, pemerintah AS merilis layanan publik baru
dengan membuka situs federal bertajuk heathcare.gov.
Situs ini bisa diakses di 50 negara bagian AS.Melalui situs itu, rakyat AS yang
belum memiliki asuransi bisa mendaftarkan diri untuk memperoleh tunjangan
asuransi dari pemerintah di bawah payung Undang-Undang (UU) Perawatan
Terjangkau dan Perlindungan Pasien yang biasa disebut Obamacare.Situs
pendaftaran healthcare.gov menyediakan asuransi
kesehatan bersubsidi sesuai kemampuan negara dan memperluas cakupan medicaid bagi warga miskin mulai 1
Januari 2014.Tunjangan asuransi kesehatan yang diberikan pemerintah AS itu,
meliputi layanan kesehatan mental, kontrol kelahiran hingga perawatan
pencegahan.
Layanan baru itu terkait kebijakan reformasi
program asuransi dan perlindungan pasien, termasuk larangan diskriminasi
berdasarkan jenis kelamin dan riwayat kesehatan.Kebijakan baru soal asuransi
itu merupakan bagian dari prestasi Obama, sejalan dengan diloloskannya program
Obamacare pada tahun 2010.Kebijakan itu merupakan reformasi kesehatan paling
ambisius sejak Medicare untuk warga AS diluncurkan pada tahun 1960. Reformasi
ini menawarkan asuransi kesehatan bagi sedikitnya 30 juta warga AS yang tidak
memiliki asuransi kesehatan.Dalam reformasi kebijakan, Pemerintah AS juga
mewajibkan siapa pun yang tidak memiliki asuransi untuk membayar denda jika
mereka memutuskan untuk tidak membelinya.
Sinyal kemenangan Obama
Pembukaan layanan baru program asuransi itu,
sekaligus menjadi sinyal kemenangan Obama dalam menerapkan kebijakan Obamacare
yang bertahun-tahun ditentang Partai Republik.Bukan cuma itu. Pembukaan situs healthcare.gov seolah memberikan bukti
kepada Partai Republik, bahwa rakyat AS benar-benar menginginkan program
Obamacare."Selama saya Presiden, saya tidak akan menyerah pada tuntutan aneh
beberapa anggota Partai Republik untuk menolak asuransi kesehatan yang
terjangkau bagi jutaan pekerja keras Amerika," kata Obama di Gedung Putih,
Selasa (1/10).Obama mengatakan, kebijakan pemerintah di sektor layanan
kesehatan merupakan pilihan “hidup atau mati” bagi rakyat AS.
“Puluhan ribu orang Amerika meninggal setiap
tahun hanya karena mereka tidak memiliki asuransi kesehatan,” tegas Presiden AS
yang masa kecilnya pernah tinggal di Indonesia itu.Menurut Obama, saat ini,
jutaan rakyat AS belum dilindungi oleh asuransi kesehatan. Hal ini, membuat
rakyat AS selalu dihantui ketakutan terkena serangan penyakit.“Jutaan rakyat
hidup dengan ketakutan bahwa mereka akan bangkrut jika mereka sakit . Dan hari
ini, kita akan memulai membebaskan jutaan rakyat dari rasa takut itu,” imbuh
Obama.
Melalui situs healthcare.gov,
sebanyak 7 juta warga AS diperkirakan akan mendaftarkan diri menjadi peserta
program asuransi kesehatan Obamacare pada tahun 2014.Sebanyak 8 juta warga juga
diharapkan dapat menerima manfaat kesehatan melalui perluasan program Medicaid
pemerintah bagi masyarakat miskin.Sedianya, pemerintah AS akan menerima
aplikasi perlindungan asuransi warga yang mendaftar melalui healthcare.gov hingga 31 Maret 2014.
2,8 juta orang kunjungi situs
Departemen Kesehatan dan Layanan AS mengklaim,
sebanyak 2,8 juta orang mengunjungi situshealthcare.gov sejak dibuka kemarin
malam (1/10).Keputusan Obama untuk menarik simpati rakyat AS dengan membuka
pendaftaran perlindungan asuransi di situs tersebut, tentu saja, membuat Partai
Republik tidak happy.Maklum,
partai oposisi Pemerintahan Obama ini telah berjuang selama berbulan-bulan
untuk menunda atau menghentikan program Obamacare.
Bahkan, Partai Republik dengan tegas meminta
syarat kepada Pemerintah untuk menunda UU Perawatan Terjangkau sebagai imbalan
persetujuan proposal penyelamatan anggaran negara.Persyaratan yang dianggap
Partai Demokrat sebagai “rantai belenggu” program Obamacare itu akhirnya memicu
penghentian sementara (shutdown) pemerintah federal pada Senin (30/9).Partai
Republik telah menyalahkan persyaratan dari program Obamacare yang bisa
mendorong biaya asuransi kesehatan untuk kalangan bisnis dan individu.
“Apa yang saya inginkan adalah menjaga
pemerintahan tetap berjalan. Sebab, ada bahaya dari jutaan orang Amerika yang
berisiko kehilangan kesehatannya ketika menghadapi lonjakan premi asuransi,”
kata Senator Texas Ted Cruz, yang telah memimpin Partai Republik di Kongres
untuk menggembosi regulasi Obamacar dalam sebuah wawancara dengan CNN.UU
Perawatan Terjangkau dan Perlindungan Pasien memang telah menjadi objek
serangan Partai Republik secara intensif sejak beleid itu diteken pada tahun
2010 .
Perang kampanye program
Musuh Politik Obama mencoba “membunuh” UU
tersebut dan gagal menempuh upaya hukum di Mahkamah Agung AS. Pada 2012, Obama
justru kembali terpilih sebagai Presiden AS.Padahal, kalangan anti Obamacare
telah menghabiskan ratusan juta dollar AS untuk mematikan program tersebut
melalui kampanye iklan televisi dan media lainnya.Kini, melihat besarnya animo
warga yang mendaftar di situs healthcare.gov untuk mendapatkan
tunjangan asuransi kesehatan, giliran Pemerintahan Obama yang akan melancarkan
kampanye.
Pejabat Federal mengklaim juga akan
mengucurkan dana jutaan dollar untuk menyosialisasikan calon penerima manfaat
tunjangan asuransi melalui televisi, Twitter, Facebook dan organisasi sosial,
termasuk gereja.Secara khusus, Pemerintah menargetkan menjaring kalangan muda
Amerika yang sehat, karena partisipasinya akan membantu meringankan biaya
penerima manfaat asuransi.Kampanye iklan menargetkan para pria kulit hitam dan
kaum Hispanic AS berusia antara 18 hingga 35 tahun di kota-kota besar di
Florida, Texas, Illinois dan California.
“UU Perawatan Terjangkau akan terus bergerak
maju. Dana program sudah ada di tempat. Anda tidak dapat menutupnya,” kata
Obama, seperti memberi pesan kepada Partai Republik.Dampak langsung shutdown untuk Indonesia yang
sedang menyelenggarakan APEC di Bali terkonfirmasi hari ini.Presiden Amerika Serikat
(AS) Barack Obama mendadak batal datang pada pertemuan tingkat tinggi pemimpin
APEC di Bali, Sabtu 5 Oktober besok.
Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan
Internasional, Teuku Faizasyah, mengatakan, Obama telah menelepon Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Jumat (4/10), pagi tadi sekitar pukul 08.15
WIB, dan mengabarkan pembatalan dirinya hadir di KTT APEC.Bisa jadi, shutdown yang terjadi tak seringan
yang dibayangkan pasar. Sebab, konfirmasi ketidakhadiran Obama memang terkesan
mendadak. Sehari sebelumnya Gedung Putih masih memastikan kehadiran Obama di
Bali untuk mengikuti KTT APEC.
Bank Indonesia waspada
Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral
Indonesia pun tak luput memantau perkembangan AS. Deputi Gubernur BI Perry
Warjiyo mengungkapkan, BI akan melihat pengaruh shutdown pada dua sisi.Pertama,
dampak pada kinerja ekspor. Karena, shutdown ini akan berdampak pada
pertumbuhan ekonomi Amerika. Sehingga kinerja ekspor seluruh negara termasuk
Indonesia ke Amerika pun menjadi terpengaruhKedua, dampak pada jalur keuangan
seperti harga saham global maupun suku bunga surat utang AS."Sehingga di
jalur keuangan sejauh ini justru tidak terlihat ada dampak yang signifikan.
Meskipun begitu, BI akan terus memantau perkembangan yang terjadi," tandas
Perry.Perry menjelaskan berdasarkan pemantauan BI, harga surat utang AS mulai
turun. Dengan penurunan ini, diharapkan arus modal masuk ke Indonesia kembali
berlanjut.
Dissect
the shutdown of the US and the impact on the economy
It's been almost a week of operational activities in a
number of offices belonging to the United States (u.s.) Government is paralyzedThe
term which is now known as " shutdown "in the aftermath of the dispute between
the two camps that the democratic and Republican parties.The problem arose when
the Republican party rejected the draft budget submitted by the Government of
Barack Obama (Democratic Party) and the new will be agreed if the health reform
initiated by President Obama (Obamacare) postponed.I was so alotnya and nobody
relents, the closure of government offices was inevitable.Obama has already
warned that the ' shutdown ' the direct economic impact will be on the
people and puts the American economy still fragile to higher risk.
Facts shutdown and why is it happening ?
The
Term shutdown back
in the time of Obama sticking to the closure of a number of government offices
because of the lack of funds.Shutdown last for 21 days under the administration of
President Bill Clinton in 1995 and harming the u.s. economy more than $ 1
billion.Uncle Sam has already done the closure of government offices 18 times
in the last 30 years.Now, shutdown conducted
on October 1, 2013, which is the end of the fiscal year. This event is the
first since 1996.This is the aftermath of the political debate between the
Republicans who control the House of representatives (House of Representative) and
the Democrats who controlled the Senate--where its position is higher than the
House.
Due to
disagreements between the two houses over the spending of the federal
Government, the US Congress failed to pass a budget before the fiscal year ends
on September 30.Since President Obama's election, the two parties did not reach
a resolution regarding an extended budget over the past few months.Key issues
this time is Obama's healthcare reform program. The Republican-controlled HOUSE
of REPRESENTATIVES-requested deletion of budget for Obamacare or delay. That
step was later rejected by the Senate (controlled by the Democrats).The
midnight deadline passes (30/9), and the budget BILL still has not been agreed
by the two houses. The US did the partial closure of government offices for the
first time in 17 years.
Who's affected ?
Ten minutes before midnight on 30 September,
the White House Budget Office issued orders to the offices of the Government to
start closing. Not only that, all of the employees in the Office that closed
forced leave without receiving a salary.This step applies to everyone who is
not a main government staff. Number of employees impacted reach 700,000 out of
a total federal employees as much as 2.1 people.National parks, museums,
federal buildings as well as public services even NASA was closed.Other impacts
are very concerned about is the payment of pensions and allowances veterans
also likely delayed.Air traffic controller, active military personnel, border
guards are required to keep it coming, but the new passport will not be
issued.Tax offices will also be closed. Most employees of the White House may
have also laid off first. But, teachers, firefighters and doctors are hired
because they will still be paid by the State rather than the federal
Government.
How likely economic impact ?
Obama warned of the impact the closure of
government offices will be felt directly by the people.The impact of the
closure of the offices of the u.s. Government is depending on the steps of
Congress in trying to reach an agreement, which could take days or weeks.When
Democrats and Republicans reach deal on budget within one or two days, the
negative impact of the U.S. economic recovery may be limited.According to
estimates, global marketing research firm IHS, loss due to shutdown it reached US $ 300 million per day, not too
big when compared with the annual income reached 52,000 times larger than that
figure.But the impact on everyday life is likely to be quickly felt when this
Government Office closure measures affecting consumer confidence, particularly
as hundreds of thousands of civil servants to be laid off first.The impact will
also be felt in the tourism sector due to the difficulty in updating a passport
and driving licence. Therefore, the possibility of transport and travel sector
was also hit.This closure also clearly will affect the civil servants who have
to withdraw savings to pay the home loan to leave without dependents ends.Many
among the worrisome when closing this Government Office runs until mid-October,
because the legislature must agree on loan increase of the federal
Government.Economists see there are ways out of shutdown . One of them is the Congress could simply
pass a budget that requested the Government without tinkering with the program
or the cost of health care more affordable. In the Senate, where the Democrats
accept the change and health law. Thus they could reach an agreement.Many
argue, shutdown on
October 1, is not too alarming. However, the more frightening it is when
approaching a mid-October, when the u.s. Government could default or default on some debts that are maturing.Wednesday
(2/10) yesterday, Obama met with a number of large financial institution leader
in Wall Street, such as JPMorgan Chase, Goldman Sachs and Bank of America, to
warn of the possibility of default pagu,
discuss debt and other economic issues.
Congress will face crucial deadline on October
17, later to raise the Government debt ceiling of US $ 16.7 billion, the limit
at which the Government could issue new debt to pay some bills.In fact, the
U.s. Treasury Secretary, Jack Lew has entered on an idea called "Creative
Accounting" to pay the Bills AS federal loans after it exceeds the limit
of US $ 16.7 trillion in last May.Unfortunately, the u.s. Government and the
Republican Party again argued and does not have a way out of the debt limit to
avoid additional default .During
the last three years, the debt ceiling as a negotiating tool of the Republican
party to the Obama administration's budget konsensi menjegal.Top drama happens
in August 2011, when the Standard & Poor's download downgrade the
feasibility of U.S. debt for the first time in history.
Does the world need to be alert ?
Instantly, after shutdown true, the global stock market crash. The u.s.
Dollar fell against major currencies in the world.However, so far, the market
is starting to respond to the impact of shutdown it's
relatively lighter. In any case, the impact of the shutdown is likely to just be felt gradually.One could
be the United States market: grip, as Adi Power never fails to pay the debt.
However, if the default cannot be avoided, certainly a very global market
volatility the extreme approaches all lines, until what happened most likely
outside estimates of the market.
Obamacare, the source of the debate of the
Democratic Republic of the
As the shutdown took effect, simultaneously
Tuesday (1/10) time of Washington, the u.s. Government released a new public
service by opening the federal site entitled heathcare.gov . This
site can be accessed in the 50 u.s. States.Through that site, the people of the
United States does not yet have insurance could enroll to obtain insurance
benefits from Government under the umbrella of the Act (the Act) of patient
Protection and Affordable Care commonly called Obamacare.Site registration healthcare.gov providing subsidized health insurance
according to the ability of countries and expand coverage of medicaid for the poor began January 1, 2014.Health
insurance benefits given that the u.s. Government, mental health services,
including birth control and preventive care.The new service policy related
reform of insurance programs and protection of the patients, including the
prohibition of discrimination based on gender and health history.The new policy
is a matter of the insurance is part of Obama's achievement, in line with the
diloloskannya program Obamacare in 2010.It is the most ambitious health reform
since Medicare to u.s. residents was launched in 1960. This reform offers
health insurance for at least 30 million u.s. citizens who do not have health
insurance.In policy reform, the u.s. Government also requires that anyone who
does not have insurance to pay a penalty if they decide not to buy it.
Obama's victory signals
The opening of a new insurance program
services, as well as a signal of the Obama victory in the Obamacare policy applying
many years opposed the Republican party.Not just that. The opening of the site healthcare.gov seems gives evidence to the Republicans, that
the people of the US really want Obamacare program."As long as I am
President, I will not give in to the demands of some members of the strange
Republicans to reject health insurance affordable for millions of hardworking
Americans," Obama said at the White House on Tuesday (1/10).
Obama said the Government's policy in the
health care sector is an option of "life or death" for the people of
the United States."Tens of thousands of Americans die each year simply
because they don't have health insurance," stated the US President that
his childhood has lived in Indonesia.According to Obama, this time, millions of
people in the US have not covered by health insurance. It is, to make US always
haunted people's fears are exposed to attacks of the disease."Millions of
people are living with the fear that they will go bankrupt if they are sick.
And today, we would start freeing millions of people from the fear that,
"imbuh Obama.
Through the site healthcare.gov , as many as 7 million u.s. residents are
expected to be enrolled into Obamacare health insurance program participants by
2014.As many as 8 million citizens also are expected to receive health benefits
through the Medicaid program expansion the Government for the poor.Now, the
u.s. Government will accept your application for insurance protection of
citizens who sign up through healthcare.gov until
March 31, 2014.
2.8 million people visit the site
The U.S. Department of health and Human
Services claiming, as many as 2.8 million people visit the site healthcare.gov since
it opened last night (1/10).Obama's Decision to withdraw the U.S. people's
sympathy with open registration of insurance protection on these sites, of
course, makes the Republican party does not happy .Understandably,
the Obama administration's opposition party has been struggling for months to
suspend or stop the Obamacare program.
In fact, the Republicans firmly requested the
terms to the Government Affordable Care ACT to delay in approval of the rescue
proposal the State budget.The requirements are considered the Democratic Party
as a "chain shackles" that Obamacare program finally trigger a temporary
suspension of federal Government (shutdown) on Monday (30/9).Republicans have
been blaming the Obamacare program requirements could push the cost of health
insurance for businesses and individuals.
"What I want is to keep the Government
running. Therefore, there is a danger of the millions of Americans who are at
risk of losing his health when facing a surge in insurance premiums, "said
Ted Cruz, the Texas Senator who has led the Republicans in Congress for
regulatory Obamacar menggembosi in an interview with CNN.The affordable Care
ACT and protection of Patients is indeed has been the object of the Republican
attack intensively since the diteken beleid in 2010.
The war campaign program
Obama's Political foes try to "kill"
ACT and failed to reach the legal effort in the U.s. Supreme Court. In 2012,
Obama instead was again elected as US President.Whereas, among the
anti-Obamacare have spent hundreds of millions of US dollars to shut down the
program through television advertising campaigns and other media.Now, look at
the magnitude of the animo residents who register on the site healthcare.gov to get a health insurance allowance, turn the
Obama administration will launch a campaign.Federal officials claim will also
be disbursed the funds millions of dollars for menyosialisasikan would-be
beneficiaries of insurance benefits through television, Twitter, Facebook and
other social organizations, including churches.In particular, the Government is
targeting to attract young, healthy American circles, because of his
participation will help alleviate the cost of insurance beneficiaries.The
advertising campaign targeting the black man and the Hispanic UNITED STATES
between the ages of 18 to 35 years old in major cities in Florida, Texas,
Illinois and California."The affordable Care ACT will continue to move
forward. Fund programs already in place. You can not close it, "said
Obama, like giving a message to the Republican party.Direct impact shutdown Indonesia is to host APEC in Bali confirmed
today.United States (US) President Barack Obama's sudden cancellation came at a
high-level meeting of APEC leaders in Bali, Saturday 5 October tomorrow.Special
staff President, International Affairs, Teuku Faizasyah, said Obama had
telephoned President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) on Friday (4/10), early
this morning around 08.15 GMT, and cancellations spread himself present at the
APEC SUMMIT.It could be, shutdown that
happens not own imagined market. For the confirmation of absence, Obama indeed
impressed. The day before the White House still ensures the presence of Obama
in Bali to attend the APEC SUMMIT.
Bank Indonesia on alert
Bank Indonesia (BI) as the central bank of
Indonesia had not escaped the US monitor the development. BI Deputy Governor
Perry Warjiyo reveals, BI will see the effects of the shutdown on two sides.First, the impact on export
performance. Therefore, the shutdown it will have an impact on
U.s. economic growth. So the export performance of all nations including
Indonesia to America became affectedSecond, the impact on the finances of such
a global stock prices or interest rates on U.S. bonds."So in the financial
line so far is precisely not seen a significant impact. However, BI will
continue to monitor the developments that occur, "Perry demolished.Perry
describes the monitoring based on BI Letter U.S. debt, prices began to fall.
With this decline, expected capital flows into Indonesia again continued.
